Dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan dan pemerataan Pendidikan yang berkualitas bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah . Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengimbasan Penguatan Pendidikan Karakter Terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Pacitan .
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 29 Oktober 2019 sampai dengan 1 November 2019. Acara dibuka oleh Ibu Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan . beliau menekankan bahwa kepala sekolah dan pengawas sekolah harus berkarakter menjadi seorang teladan dan belajar literasi digital serta mengimplementasikan PPK di satuan pendidikannya masing-masing, sejalan dengan semangat untuk melindungi hak peserta didik atas perlindungan keamanan selama berada di lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah berdasarkan arahan Bu Direktur, sekarang harus mempunyai sertifikat Kepala Sekolah melalui Program Penguatan Kepala Sekolah maupun program prioritas lainnya di Ditjen GTK yaitu PKP (Peningkatan Kompetensi Pembelajar) untuk guru dalam hal pedagogy 70%, profesionalitas 30%, sedangkan untuk Kepala Sekolah adalah Simphony (Sistem Pelatihan Kompetensi Kepala Sekolah melalui E-Learning), Kemitraan untuk Guru dan Kepala Sekolah dari sekolah-sekolah di kota atau pulau Jawa belajar sampai dengan Indosia timur pulau Papua dengan proses Guru/KS Inti, Guru/KS Mitra dan Guru/KS Imbas.
Bimtek dilaksanakan berorientasi pada kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap peserta sehingga setelah mereka mengikuti program bimtek mereka mampu melakukan sesuatu (the ability to do something). Dengan demikian proses bimtek dilaksanakan melalui pembelajaran Andragogi dengan menggunakan Model Pembelajaran experiential learning, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dan Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning). Pembelajaran juga sekarang harus berbasis digital melalui Rumah Belajar maupun program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah Sistem Zonasi Sekolah, Neraca Pendidikan Daerah (NPD), Gerakan Literasi Nasional.
“Indonesia masuk dalam zona ring of fire yang mengakibatkan hampir seluruh wilayah Indonesia rawan terhadap bencana. Maka, implementasi PPK di sekolah sudah sebaiknya dibarengi dengan penerapan SPAB untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menghadapi resiko bencana. Hal ini juga dapat meningkatkan partisipasi dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan, serta kedermawanan seluruh pihak menuju Indonesia yang tangguh bencana, sesuai dengan arahan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk bergotong royong membangun karakter Pendidikan dari anak di TK sampai anak kuliah di Perguruan Tinggi.
